Sabtu, 04 Februari 2012

Populasi Ubur-Ubur Akan Merajalela di Bumi?

Populasi Ubur-Ubur Akan Merajalela di Bumi?

Perilaku manusia pada laut disebut sebagai pemicu tren peningkatan populasi hewan itu.


Tentakel ubur-ubur beracun dan bisa mematikan. (antigravitas.com)

- Dalam beberapa tahun terakhir, dalam sejumlah publikasi jurnal ilmiah, santer dibicarakan bahwa populasi ubur-ubur telah melejit. Hewan ini akan segera mendominasi lautan di Bumi dalam beberapa dekade ke depan.

Perilaku manusia terhadap lautan, termasuk penangkapan ikan yang berlebihan dan menyebabkan pemanasan global disebut-sebut telah menjadi pemicu dari masalah yang semakin mengancam tersebut.

Namun, setelah diteliti lebih lanjut, Robert H Condon dan 16 peneliti lain dari Dauphin Island Sea Lab, Alabama, Amerika Serikat, teori yang menyatakan bahwa ubur-ubur akan segera menginvasi seluruh lautan Bumi kurang memiliki bukti-bukti yang kuat.

“Persepsi bahwa populasi ubur-ubur meledak merupakan akibat semakin banyaknya perhatian yang diberikan terhadap penelitian terkait ubur-ubur,” kata Condon, dikutip dari Science Blog, Sabtu 4 Februari 2012.

Selain itu, Condon melanjutkan, kurangnya pengetahuan yang baik terhadap bagaimana perilaku ubur-ubur di masa lalu menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan. Temuan ini sendiri sudah dipublikasikan oleh Condon dan rekan-rekannya dalam jurnal BioScience.

Dari fosil-fosil dan bukti-bukti dokumenter yang tersedia, diketahui bahwa ledakan populasi ubur-ubur secara spektakuler merupakan hal yang normal dalam sejarah alami spesies tersebut.

“Ledakan populasi ini ada kaitannya dengan siklus perubahan iklim alami Bumi,” kata Condon. “Sayangnya, ledakan populasi ubur-ubur di laut kurang banyak mendapatkan perhatian di dekade-dekade dan abad-abad lalu,” ucapnya.

Meski begitu, Condon dan rekan-rekannya menyebutkan bahwa perubahan dalam jumlah populasi ubur-ubur dan organisme laut yang serupa tetap menghadirkan konsekuensi yang penting bagi ekologi kelautan di sekitarnya. Tren ini juga bisa terpengaruh oleh aktivitas manusia.

“Untuk itu, kami akan membuat database yang komprehensif untuk dapat mengetahui lebih lanjut terkait tren pertumbuhan makhluk ini serta dikaitkan dengan aktivitas manusia,” ucap Condon. “Yang pasti, kesan bahwa ubur-ubur akan terus mendominasi lautan dalam beberapa dekade ke depan merupakan kesimpulan yang salah,” ucapnya. (art)

Terungkap, "Misteri Baru" Lukisan da Vinci

Terungkap, "Misteri Baru" Lukisan da Vinci

Leonardo da Vinci diduga meninggalkan lukisan itu dalam keadaan belum selesai


- Pemugaran lukisan berjudul "Virgin of the Rocks" berhasil mengungkapkan detail-detail yang selama ini sulit untuk dilihat secara kasat mata. Pemugaran itu juga menunjukkan bahwa lukisan tersebut dibuat sendiri oleh sang maestro, Leonardo da Vinci, tanpa bantuan asistennya, seperti yang sering diduga. 

Demikian menurut pengelola museum National Gallery di London, Inggris, Rabu 14 Juli 2010. Museum itu mengerahkan tim untuk memugar lukisan Virgin of the Rocks, yang membutuhkan waktu selama 18 bulan.

Pemugaran itu diantaranya membersihkan lapisan pernis pada lukisan yang kualitasnya sudah jauh menurun sejak terakhir dipugar di penghujung dekade 1940-an sehingga membuat lukisan terlihat buram. 

Pembersihan pernis lama tersebut memungkinkan para pakar untuk melihat lebih dekat goresan-goresan asli da Vinci melalui kuas. Pembersihan itu mengungkapkan gaya melukis da Vinci, terutama di bagian-bagian yang gelap. Ini memberi kesan bahwa da Vinci membuat goresan-goresan yang khas pada gambar bebatuan.   

Restorasi itu juga menegaskan bahwa da Vinci tampaknya melukis sendirian dan sengaja membuatnya tidak selesai.

Proyek pemugaran menunjukkan adanya bekas sketsa tangan pada gambar malaikat hingga gambar kepala tokoh-tokoh utama di lukisan itu. Ini konsisten dengan karya-karya da Vinci lainnya.

Dikenal sebagai "perfeksionis sejati," da Vinci diduga meninggalkan lukisan itu dalam keadaan belum selesai karena saat itu dia berharap bisa menyelesaikannya di lain waktu. Demikian ungkap juru bicara museum, Thomas Almeroth-Williams.

Di masa lampau, para cendekia yakin bahwa da Vinci dibantu oleh sejumlah asisten saat mengerjakan Virgin of the Rocks. Ini berdasarkan asumsi adanya guratan-guratan yang terlihat berbeda.

Lukisan itu diduga dibuat antara 1491 hingga 1508. Pada 2005, menggunakan teknologi infra merah, para pakar menemukan dua bentuk sketsa yang tersembunyi di bawah permukaan lukisan. Bentuk yang satu tidak pernah dilukis, sedangkan yang lain mengungkapkan bahwa da Vinci berulang kali berubah pikiran atas subyek yang ingin dia gambar.

Setelah dipugar, lukisan itu sejak Rabu lalu dipamerkan kembali di National Gallery. (Associated Press)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons